Menggali Kekuatan Spiritual: Keajaiban Doa Hizib Nashor dalam Tradisi Islam
Rahasia dan Keutamaan Doa Hizib Nashor
Apa itu Hizib Nashor?
Rahasia dan Keutamaan Doa Hizib Nashor – Hizib Nashor adalah sebuah amalan dzikir yang terdiri dari doa-doa dan wirid tertentu yang bertujuan untuk memohon perlindungan dan kekuatan dari Allah SWT. Amalan ini biasanya diamalkan oleh umat Islam sebagai bentuk ibadah dan upaya untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Sejarah dan Asal-Usul Hizib Nashor
Hizib Nashor, juga dikenal sebagai “Hizb an-Nasr” dalam bahasa Arab, adalah sebuah doa atau wirid yang memiliki sejarah panjang dalam tradisi Islam. Asal usulnya dapat ditelusuri kembali ke masa Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya.
Doa Hizib Nashor diambil dari surat Al-Qashash (QS. 28: 68-70) dalam Al-Quran. Surat ini mengandung doa yang diajarkan oleh Nabi Musa AS kepada para pengikutnya ketika mereka berada dalam situasi yang sulit dan memohon pertolongan Allah SWT.
Namun, penggunaan Hizib Nashor dalam bentuk tertentu yang dikenal saat ini mungkin berasal dari tradisi spiritual Sufi yang berkembang pada abad-abad berikutnya setelah masa Nabi Muhammad SAW. Dalam praktiknya, Hizib Nashor digunakan sebagai sebuah wirid atau doa yang diamalkan secara rutin oleh para pengikut tarekat dan praktisi spiritual dalam rangka mendapatkan keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT.
Secara historis, Hizib Nashor telah menjadi bagian dari warisan keagamaan Islam, terutama di kalangan komunitas Muslim yang mengamalkan tasawuf atau mistisisme Islam. Praktiknya yang terus berlanjut hingga saat ini menunjukkan bahwa Hizib Nashor masih dianggap sebagai salah satu doa yang paling efektif untuk mendapatkan pertolongan dan keberkahan dari Allah SWT dalam berbagai situasi kehidupan.
Berikut adalah bacaan Hizib Nashor:
وَقَالَ مُوسَى إِنِّي عُذْتُ بِرَبِّي وَرَبِّكُمْ مِنْ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لاَ يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ.
اللّهُمَّ بِسَطْوَةِ جَبَرُوتِ قَهْرِكَ, وَبِسُرْعَةِ إغَاثَةِ نَصْرِكَ,
وَبِغَيْرَتِكَ ِلانْتِهَاكِ حُرْمَاتِكَ,
وَبِحِمَايَتِكَ لِمَنِ احْتَمَى بِآيَاتِكَ, نَسْئَلُكَ يَا أللهُ يَا أللهُ يَا أللهُ يَا سَمِيْعُ
يَاقَرِيْبُ يَامُجِيْبُ يَاسَرِيْعُ, يَامُنْتَقِمُ يَاقَهَّارُ, يَاشَدِيْدَ الْبَطْشِ يَاجَبَّارُ,
يَاعَظِيْمَ الْقَهْرِ, يَامَنْ لاَيُعْجِزُهُ قَهْرُالجَبَابِرَةِ, وَلاَ يَعْظُمُ عَلَيْهِ هَلاَكُ الْمُتَمَرِّدَةِ,
مِنَ الْمُلُوْكِ وَاْلأَكَاسِرَةِ, وَاْلأَعْدَاءِ الْفَاجِرَةِ,
أَسْئَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كَيْدَ مَنْ كاَدَنَا فِى نَحْرِهِ, وَمَكْرَ مَنْ مَكَرَ بِنَا عَائِدًا عَلَيْهِ,
وَحُفْرَةَ مَنْ حَفَرَلَنَا حُفْرَةً وَاقِعًا فِيْهَا, وَمَنْ نَصَبَ لَنَا شَبَكَةَ الْخِدَاعِ,
اِجْعَلْهُ يَاسَيِّدِى مُسَاقًا إِلَيْهَا, وَمُصَادًا فِيْهَا وَأَسِيْرًا لَدَيْهَا.
Waqaala muusaa innii ‘udztu birabbii warab-bikum min kulli mutakabbirin laa yukminu biyaumil hisaab. Alloohumma bisathwati jaba-ruuti qahrik, wabisur’ati ighaa-tsati nashrik. Wabighairatika lintihaaki hurumaa-tik. Wabihi-maayatika limanih-tamaa bi aayaatik, nas-aluka yaa Allah, yaa Allah, yaa Allah, yaa samii’u.
Yaa qariibu yaa mujiibu yaa sarii’u yaa muntaqimu yaa qahhaar, yaa syadiidal bathsyi yaa jabbaar. Yaa ‘azhiimal qahri yaa man laa yu’jizuhuu qahrul jabaabirah, walaa ya’zhumu ‘alaihi halaakul mutamarridah. Minal muluuki wal akaasirah, wal a’daa-il faajirah. As-aluka antaj’ala kaida man kaadanaa fii nahrih, wa makra man makara binaa ‘aa-idan ‘alaiih.
Wahufrata man hafara lanaa hufratan waaqi’an fiihaa, waman nashaba lanaa syabakatal khi-dzaa’. Ij’al-hu yaa sayyidii musaaqan ilaihaa, wamushaadan fiihaa wa asiiran ladaihaa.
Artinya:
Dan Musa berkata: “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab”. (QS al-Mukmin : 27).
Yaa Allah! Dengan perantaraan kekuatan kekua-saan penaklukan-Mu; dengan perantaraan kece-patan datangnya pertolongan-Mu; dengan peranta-raan kecemburuan-Mu bagi pelanggaran terhadap larangan-larangan-Mu; dengan perantaraan perlindungan-Mu terhadap orang yang memohon perlindungan dengan ayat-ayat-Mu, kami memohon kepada-Mu, Ya Allah,Ya Allah, Ya Allah, Yaa Sami’ (Wahai Yang Maha Mendengar), Ya Qariib (Maha Dekat), Ya Mujib (Pengabul doa), Ya Sari’ (Maha Cepat), Ya Muntaqimu (Penuntut Balas), ya Qahhar (Maha Perkasa), wahai Yang Keras siksaan-Nya, wahai Maha Kuasa, wahai Yang Agung penundukan-Nya, wahai Dzat Yang penaklukan para penguasa tidak mampu melumpuhkan-Nya dan tidak sulit atas-Nya menghancurkan orang yang durhaka dari kalangan para raja, kaisar dan musuh yang kurangajar.
Aku memohon kepada-Mu, kiranya Engkau jadikan persekongkolan orang yang bermaksud jahat kepada kami mengakibatkan ia terbantai sendiri, (jadikan) kemakaran orang yang makar kepada kami kembali kepada dirinya, (Jadikan) galian orang yang menggali lubang untuk kami membuatnya jatuh sendiri kedalamnya. Dan orang yang memasang jaring tipuan kepada kami, jadikan ia, wahai Tuhanku, terjerumus kedalamnya, binasa didalamnya dan menjadi tawanannya.”
اللَّهُمَّ بِحَقِّ كهيعص كهيعص كهيعص إِكْفِنَا هَمَّ الْعِدَا
وَلَقِّهِمُ الرَّدَى, وَاجْعَلْهُمْ لِكُلِّ حَبِيْبٍ فِدَا,
وَسَلِّطْ عَلَيْهِمْ عَاجِلَ النِّقْمَةِ فِى الْيَوْمِ وَاْلغَدَا
Allahumma bihaqqi kaaf haa yaa ‘aiin shaad, kaaf haa yaa ‘aiin shaad, kaaf haa yaa ‘aiin shaad, ikfinaa hammal ‘idaa. Walaqqihimur-radaa, waj’alhum likulli habiibin fidaa.Wasallith ‘alaihim ‘aajilan-niqmati fil yaumi wal ghadaa.
Artinya:
“Ya Allah! Berkat kebenaran Kaaf haa yaa ‘aiin shad (3x) tolonglah kami dari maksud/rencana musuh. Lemparkan mereka kedalam kebinasaan. Jadikan mereka sebagai korban bagi setiap orang yang dicintainya. Kuasakan atas mereka segera menda-patkan balasan pada hari ini dan esok.”
اللّهُمَّ بَدِّدْ شَمْلَهُمْ وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ, اللّهُمَّ أَقْلِلْ عَدَدَهُمْ,
اللّهُمَّ فُلَّ حَدَّهُمْ, اللّهُمَّ أجْعَلِ الدَّائِرَةِ عَلَيْهِمْ, اللّهُمَّ أَرْسِلِ الْعَذَابَ إِلَيْهِمْ
Allahumma baddid syamlahum wafarriq jam’a-hum. Allahumma aqlil ‘adadahum. Allahumma fulla haddahum. Allahummaj’alid-daa-irata ‘alai-him. Allahumma arsilil ‘adzaaba ilaihim.
Artinya:
“Ya Allah! Cerai beraikan persatuan mereka dan pisah-pisahkan jamaah/organisasi mereka. Ya Allah! Sedikitkan jumlah mereka. Ya Allah! Buatlah batas-batas (barisan) mereka menjadi kocar kacir. Ya Allah! Jadikan lingkaran/melapetaka atas mereka. Ya Allah! Turunkan azab siksaan kepada mereka.”
اللَّهُمَّ أَخْرِجْهُمْ عَنْ دَائِرَةِ الْحِلْمِ وَاللُّطْفِ,
وَاَسْلُبْهُمْ مَدَدَ اْلإِمْهَالِ, وَغُلَّ أَيْدِيَهُمْ إِلَى أَعْنَاقِهِمْ,
وَارْبُطْ عَلَى قُلُوبِهِمْ, وَلاَ تُبَلِّغْهُمُ اْلآمَالَ
Allahumma akhrijhum ‘an daa-iratil hilmi walluthfi. Waslubhum madadal imhaali, waghulla aidiyahum ilaa a’naaqihim. Warbuth ‘alaa qu-luubihim, walaa tuballighhumul aamaal.
Artinya:
“Ya Allah!Usirlah mereka dari kawasan sifat Penyantun dan Kelamahlembutan-Mu. Rampaslah dari mereka bantuan keramahan. Kuncilah tangan-tangan mereka pada leher-lehernya dan ikatlah pada hati-hati mereka, Serta jangan sampaikan/sukseskan angan-angan mereka.”
اللَّهُمَّ قَلِّبْ تَدْبِيْرَهُمْ, وَقَرِّر تَدْمِيْرَهُمْ, وَاقْطَعْ دَابِرَهُمْ, وَخُذْهُمْ أَخْذَ عَزِيْزٍ مُقْتَدِرٍ
Allahumma qallib tadbiirahum, waqarrir tadmii-rahum, waqtha’ daabirahum, wakhudz-hum akh-dza ‘aziizin muqtadir.
Artinya:
“Ya Allah! Ubahlah langkah mereka, tentukan penghancuran terhadap mereka, berantaslah mereka, dan siksalah mereka dengan siksaan yang sangat pedih.”
اللّهُمَّ مَزِّقْهُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍ مَزَّقْتَهُ لأَعْدَائِكَ, إِنْتِصَارًا ِلأَنْبِيَائِكَ وَرُسُلِكَ وَأَوْلِيَائِكَ
Allahumma mazziqhum kulla mumazzaqin mazzaqtahuu li-a’daa-ika, intishaaran li-anbiyaa-ika warusulika wa auliyaa-ika.
Artinya:
“Ya Allah! Cabik-cabiklah mereka, sebagaimana Engkau mencabik-cabik para muruh-Mu untuk membantu para Nabi, Rasul dan auliya’-Mu.”
اَللَّهُمَّ انْتَصِرْلَنَا اِنْتِصَارَكَ ِلأَحْبَابِكَ عَلَى أَعْدَائِكَ (3×).
Allahummantashir lanantishaaraka li-ahbaabi ka ‘alaa a’daa-ika (Dibaca 3 x)
Artinya:
“Ya Allah! Menangkanlah kami, seperti kemenangan yang Engkau berikan kepada para kekasih-Mu.”
اللَّهُمَّ لاَ تُمَكِّنِ اْلأَعْدَاءَ فِيْنَا وَلاَمِنَّا, وَلاَ تُسَلِّطْهُمْ عَلَيْنَا بِذُنُوبِنَا (3×)
Allahumma laa tumakkinil a’daa-a fiinaa walaa minnaa, walaa tusallith-hum ‘alainaa bidzunuu-binaa. (Dibaca 3 x)
Artinya:
“Ya Allah! Jangan Engkau kokohkan para musuh pada kami dan dari kami dan jangan Engkau berikan kekuasaan pada mereka untuk menguasai kami disebabkan dosa-dosa kami.”
حم حم حم حم حم حم حم. حُمَّ اْلأَمْرُ وَجَاءَ النَّصْرُ فَعَلَيْنَا لاَ يُنْصَرُونَ (7×)
Haamiim, Haamiim, Haamiim, Haamiim, Haa-miim, Haa miim, Haa miim. Hummal-amru wa jaa-annashru fa’alainaa laa yunsharuun. (Dibaca 7x)
Artinya:
“Haa miim (7x). Telah ditakdirkan suatu urusan dan telah datang pertolongan, sehingga mereka tidak mampu mengalahkan kami.”
حمعسق حِمَايَتُنَا مِمَّا نَخَافُ, اَللَّهُمَّ بِحَقِّ طَهَ وَقَافِ, وَسُورَةِ اْلأَحْقَافِ, بِلُطْفِكَ يَاخَفِيَّ اْلأَلْطَافِ, نَجِّنَا مِمَّا نَخَافُ,
Haa miim ‘aiin siin qaaf himaayatunaa mimmaa nakhaafu. Alloohumma bihaqqi thaahaa wa qaaf wa suuratil-ahqaaf, biluthfika yaa khafiyyal al-thaaf, najjinaa mimmaa nakhaaf.
Artinya: “Haa miim ‘aiib siin qaaf adalah perlindungan kami dari apa saja yang kami takuti. Ya Allah! Berkat Thaha, Qaf dan surat al-Ahqaf, berkat kelemah-lembutan-Mu, wahai Yang Samar kelemah lembutannya, selamatkan kami dari apa saja yang kami takuti.”
اللّهُمَّ قنِاَ شَرَّ اْلأَسْوَى, وَلاَ تَجْعَلْنَا مَحَلاًّ لِلْبَلْوَى, اللّهُمَّ أَعْطِنَا أَمَلَ الرَّجَاءِ وَ فَوْقَ اْلأَمَلِ
Allahumma qinaa syarral aswaa, walaa taj’a-lnaa mahallan lilbalwaa. Allahumma a’thinaa amalar-rajaa-i wafauqal amal.
Artinya:
“Ya Allah Lindungi kami dari kejahatan yang paling buruk dan jangan Engkau jadikan kami sebagai tempat sasaran balak-bencana. Ya Allah! Anugerahilah kami pengharapan dan di atas harapan.”
يَاهُوَ يَاهُوَ يَاهُوَ, يَامَنْ بِفَضْلِهِ لِفَضْلِهِ نَسْئَلُكَ, إِلَهِى الْعَجَلَ الْعَجَلَ الْعَجَلَ, إِلَهِى اْلإِجَابَةَ اْلإِجَابَةَ اْلإِجَابَةَ
Yaa huu, Yaa huu, Yaa huu, Yaa man bifadhlihii lifadhlihii nas-al, ilaahil’ajalal ‘ajal, ilaahil ijaabatal ijaabatal ijaabah.
Artinya:
“Wahai Dia, wahai Dia, wahai Dia! Wahai Dzat yang dengan kelebihan-Nya bagi kelebihan-Nya, kami memohon, wahai Tuhanku, segera (kabulkan), segera (kabulkan), segera (kabulkan). Tuhanku, semoga terkabul, semoga terkabul, semoga terkabul.”
يَامَنْ أَجَابَ نُوحًا فِى قَوْمِهِ, يَامَنْ نَصَرَ إِبْرَاهِيْمَ عَلَى أَعْدَائِهِ,
يَامَنْ رَدَّ يُوسُفَ عَلَى يَعْقُوبَ, يَامَنْ كَشَفَ الضُّرَّ عَنْ أَيُّوبَ,
يَامَنْ أَجَابَ دَعْوَةَ زَكَرِيَّا, يَامَنْ قَبِلَ تَسْبِيْحَ يُونُسَ ابْنِ مَتَّى,
Yaa man ajaaba nuuhan fii qaumih. Yaa man nashara Ibraahiima ‘alaa a’daa-ih. Yaa man radda yuusufa ‘alaa ya’quub. Yaa man kasyafadh-dhurru ‘an ayyuub. Yaa man ajaaba da’wata zakariyyaa. Yaa man qabila tasbiiha yuunusabni matta.
Artinya:
“Wahai Dzat Yang mengabulkan doa Nabi Nuh dalam masalah kaumnya. Wahai Tuhan Yang menolong Nabi Ibrahim atas para musuhnya. Wahai Tuhan Yang mengembalikan Nabi Yusuf kedalam pangkuan Nabi Ya’qub. Wahai Tuhan Yang menghilangkan penderitaan (bahaya) dari Nabi Ayyub. Wahai Tuhan Yang mengabulkan doa Nabi Zakariyya. Wahai Tuhan Yang menerima tasbihnya Nabi Yunus bin Matta.”
نَسْئَلُكَ اللَّهُمَّ بِأَسْرَارِ أَصْحَابِ هَذِهِ الدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَاتِ,
أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنَّا مَابِهِ دَعَوْنَا, وَأَنْ تَعْطِيَنَا مَاسَأَلْنَاكَ,
أَنْجِزْ لَنَا وَعْدَكَ الَّذِى وَعَدْتَهُ لِعِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ,
بِالنَّصْرِ وَالظَّفَرِ وَالْفَتْحِ الْمُبِيْنَ,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّى كُنْتَ مِنَ الظَّالِمِيْنَ,
Nas-alukallahumma bi-asraari ashhaabi haadzihid-da’awaatil musta-jaabaat. An tataqab-bala minnaa maa bihii da’aunaaka, wa an tu’thiyanaa maa sa-alnaaka. Anjiz lanaa wa’dakalladzii wa’adtahuu li’ibaa-dikas-shaali-hiin. Binnashri wazh-zhafari walfat-hil mubiin. Laa ilaaha illaa anta sub-haanaka innii kuntu minazh-zhaalimiin.
Artinya:
“Kami memohon kepada Engkau, Ya Allah, dengan perantaraan berbagai rahasia para pendoa yang terkabul tersebut. Kiranya Engkau menerima dari kami apa saja yang kami mintakan kepada-Mu dan kiranya Engkau memberikan kepada kami apa saja yang kami mohonkan kepada-Mu. Wujudkan untuk kami janji-Mu yang telah Engkau janjikan kepada para hamba-Mu yang shalih. Janji berupa bantuan, pertolongan dan kemenangan yang gemilang. Tiada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Aku sungguh termasuk golongan orang-orang yang zhalim.”
إِنْقَطَعَتْ آمَالُنَا وَعِزَّتِكَ إلاَّ مِنْكَ, وَخَابَ رَجَاؤُنَا وَحَقِّكَ إلاَّ فِيْكَ (3×)
Inqatha’at aamaalunaa wa’izzatika illaa minka, wakhaaba rajaa-unaa wahaqqika illaa fiika. (Dibaca 3 x)
Artinya:
“Terputus angan-angan kami, Demi Kemuliaan-Mu, selain yang berasal dari-Mu. Gagal harapan kami, Demi Hak-Mu, selain yang ada pada-Mu.”
يَاوَاحِدُ يَاعَلِىُّ يَاحَلِيْمُ, وَحَسْبُنَا الَّلهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ,
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِالَّلهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ,
سَلاَمٌ عَلَى نُوحٍ فِى الْعَالَمِيْنَ, إِسْتَجِبْ لَنَا آمِيْن آمِيْن آمِيْن.
Yaa waahidu yaa ‘aliyyu yaa haliimu, hasbunalloohu wani’mal wakiil. Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Salaamun ‘alaa nuhin fil ‘aalamiin. Istajib lanaa aamiin aamiin aamiin.
Artinya:
“Wahai Yang Maha Esa, wahai Yang Maha Tinggi, wahai Yang Maha Penyantun. Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah. Salam sejahtera atas Nabi Nuh di alam semesta. Kabulkan doa kami. Aamiin. Aamiin. Aamiin.”
فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِينَ ظَلَمُوا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
وَصَلىَّ اللَّهُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ, وَعَلَىآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
Faquthi’a daabiral qaumilladziina zhalamuu fa-ashbahuu laa yuraa illaa masaakinuhum, walham-dulillaahi rabbil ‘aalamiin. Wa shallallahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin sayyidil mursaliin, wa’alaa aalihii washahbihii ajma’iin.
Artinya:
“Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Sehingga jadilah mereka tidak diperlihatkan selain tempat-tempat tinggal mereka Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Semoga Allah melimpahkan rahma ta’zhim kepada junjungan kami, Muhammad yang menjadi penghulu para Rasul, beserta keluarga dan sahabatnya seluruhnya.”
اللّهُمَّ أَنْتَ تَعْلَمُ أَعْدَائَنَا عَدَدًا, فَبَدِّدْ شَمْلَهُمْ بِدَدًا, وَلاَ تُبْقِ مِنْهُمْ أَحَدًا, إِنَّكَ أَنْتَ الْبَاقِى سَرْمَدًا.
Allahumma anta ta’lamu a’daa-anaa ‘adadaa, fabaddid syamlahum bidadaa, wala tubqi minhum ahadaa, innaka antal baaqii sarmadaa.
Artinya:
“Ya Allah! Engkau mengetahui pusuh-musuh kami berbilang-bilang, cerai beraikan persatuan mereka dengan sungguh-sungguh dan jangan Engkau sisakan dari mereka seorang pun, karena Engkau adalah Dzat Yang Maha Kekal abadi.”
وَمَكَرُوا مَكْرًا وَمَكَرْنَا مَكْرًا وَهُمْ لاَ يَشْعُرُونَ.
فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ أَنَّا دَمَّرْنَاهُمْ وَقَوْمَهُمْ أَجْمَعِينَ.
فَتِلْكَ بُيُوتُهُمْ خَاوِيَةً بِمَا ظَلَمُوا.
Wamakaruu makran wamakarnaa makran wa hum laa yasy’uruun. Fanzhur kaifa kaana ‘aaqi-batu makrihim annaa dammarnaahum wa qauma-hum ajma’iin. Fatilka buyuutuhum khaawiyatan bimaa zhalamuu.
Artinya:
“Dan merekapun merencanakan makar dengan sungguh-sungguh dan Kami merencanakan makar (pula), sedang mereka tidak menyadari. Maka perhatikanlah betapa sesungguhnya akibat makar mereka itu, bahwasanya Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya. Maka itulah rumah-rumah mereka dalam keadaan runtuh disebabkan kezaliman mereka.” (QS an-Naml : 50)
تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍ بِأَمْرِ رَبِّهَا فَأَصْبَحُوا لاَ يُرَى إِلَّا مَسَاكِنُهُمْ .
Tudammiru kulla syai-in bi-amrirabbihaa fa-ashbahuu laa yuraa illaa masaakinuhum.
Artinya:
“Yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka.” (QS al-Ahqaf : 25)
فَهَلْ تَرَى لَهُمْ مِنْ بَاقِيَةٍ. وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا. فَقُطِعَ دَابِرُ الْقَوْمِ الَّذِينَ ظَلَمُوا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
Fahal taraa lahum min baaqiyah. Wahiya khaawiyatun ‘alaa ‘uruu-syihaa.
Faquthi’a daabirul qaumilladziina zhalamuu walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin.
Artinya:
“Maka kamu tidak melihat seorangpun yang tinggal di antara mereka. (QS al-Haaqqah : 8)
Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (QS al-An’am : 45)
Makna dan Tujuan Hizib Nashor
Makna Spiritual dan Religius
Secara spiritual, Hizib Nashor berarti menghubungkan diri dengan kekuatan ilahi dan mendapatkan ketenangan batin. Dzikir ini berfungsi sebagai medium untuk mengingat Allah dan memperkuat iman.
Tujuan dari Pembacaan Hizib Nashor
Tujuan utama dari pembacaan Hizib Nashor adalah untuk memohon perlindungan dari segala bentuk bahaya, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Selain itu, dzikir ini juga bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh ketenangan jiwa.
Manfaat Hizib Nashor
Manfaat Spiritual
Hizib Nashor memberikan manfaat spiritual yang besar, seperti peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Amalan ini juga membantu dalam membersihkan hati dari sifat-sifat buruk dan mendekatkan diri kepada Tuhan.
Manfaat Psikologis
Secara psikologis, pembacaan Hizib Nashor dapat memberikan ketenangan pikiran dan mengurangi stres. Dzikir ini membantu dalam mengatasi kecemasan dan memberikan rasa aman.
Manfaat Sosial
Hizib Nashor juga memiliki manfaat sosial, yaitu meningkatkan hubungan baik dengan sesama melalui sikap yang lebih sabar dan penuh kasih sayang. Amalan ini mengajarkan pentingnya kesabaran dan keikhlasan dalam berinteraksi dengan orang lain.
Proses Pembacaan Hizib Nashor
Persiapan Sebelum Membaca
Sebelum membaca Hizib Nashor, sangat penting untuk melakukan persiapan mental dan spiritual. Ini termasuk niat yang tulus, wudhu, dan memilih tempat yang tenang.
Tata Cara Pembacaan
Pembacaan Hizib Nashor harus dilakukan dengan tartil dan penuh khusyuk. Sebaiknya dibaca dalam keadaan suci dan dengan hati yang bersih. Penggunaan bahasa Arab asli dalam pembacaan dianjurkan untuk menjaga keaslian teks.
Waktu dan Frekuensi yang Dianjurkan
Hizib Nashor dapat dibaca kapan saja, namun waktu terbaik adalah setelah sholat fardhu atau pada malam hari. Frekuensi pembacaan tergantung pada kebutuhan individu, namun disarankan untuk dilakukan secara rutin.
Struktur dan Isi Hizib Nashor
Bagian-Bagian Hizib Nashor
Hizib Nashor terdiri dari beberapa bagian yang masing-masing memiliki doa dan dzikir khusus. Setiap bagian memiliki makna dan tujuan yang spesifik.
Penjelasan Setiap Bagian
Penjelasan mengenai setiap bagian Hizib Nashor mencakup doa-doa yang dibaca, makna di baliknya, dan manfaat yang dapat diperoleh. Setiap bagian memiliki keistimewaan tersendiri dalam memberikan perlindungan dan kekuatan spiritual.
Pandangan Ulama tentang Rahasia dan Keutamaan Doa Hizib Nashor
Pandangan Ulama Klasik
Ulama klasik banyak yang mendukung amalan Hizib Nashor sebagai salah satu bentuk ibadah yang dianjurkan. Mereka melihatnya sebagai sarana efektif untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon perlindungan-Nya.
Pandangan Ulama Kontemporer
Ulama kontemporer juga banyak yang mengakui manfaat Hizib Nashor, namun ada juga yang memberikan pandangan kritis. Mereka menekankan pentingnya memahami makna dan konteks dari dzikir ini agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Rahasia Doa Hizib Nashor dalam Kehidupan Sehari-Hari
Aplikasi dalam Kehidupan Modern
Dalam kehidupan modern, Hizib Nashor dapat diamalkan sebagai bentuk ibadah harian yang memberikan ketenangan dan perlindungan. Amalan ini relevan dalam situasi kehidupan yang penuh tekanan dan tantangan.
Pengalaman Pribadi Pembaca
Banyak individu yang membagikan pengalaman positif setelah rutin membaca Hizib Nashor. Mereka merasa lebih tenang, percaya diri, dan terlindungi dari berbagai macam bahaya.
Kontroversi dan Kesalahpahaman tentang Hizib Nashor
Mitos dan Fakta
Terdapat beberapa mitos seputar Hizib Nashor yang perlu diluruskan. Salah satunya adalah anggapan bahwa dzikir ini memiliki kekuatan magis. Padahal, Hizib Nashor adalah bentuk ibadah yang bertujuan untuk memohon pertolongan dari Allah.
Klarifikasi Kesalahpahaman Umum
Banyak kesalahpahaman yang terjadi akibat kurangnya pemahaman tentang Hizib Nashor. Klarifikasi diperlukan agar masyarakat tidak salah dalam mengamalkan dan memahami tujuan dzikir ini.
Cara Mengamalkan Rahasia dan Keutamaan Doa Hizib Nashor dengan Benar
Langkah-Langkah Praktis
Tips untuk Pemula
Bagi pemula, disarankan untuk memulai dengan membaca teks terjemahan terlebih dahulu agar memahami maknanya. Konsistensi dan kesabaran juga sangat penting dalam mengamalkan dzikir ini.
Perbandingan dengan Doa dan Amalan Lain
Perbandingan Keutamaan Doa Hizib Nashor dengan Hizib Lainnya
Hizib Nashor memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan hizib lainnya. Setiap hizib memiliki doa dan tujuan khusus yang unik, dan Hizib Nashor dikenal dengan fokusnya pada perlindungan dan kekuatan.
Perbandingan dengan Doa dan Zikir
Hizib Nashor merupakan bagian dari doa dan zikir yang memiliki struktur dan isi yang lebih kompleks. Dibandingkan dengan doa harian biasa, Hizib Nashor lebih mendalam dan spesifik.
Testimoni dan Pengalaman Nyata
Kisah Sukses Pembaca Rahasia dan Keutamaan Doa Hizib Nashor
Banyak kisah sukses dari pembaca Hizib Nashor yang merasa hidupnya lebih tenang dan terlindungi. Pengalaman mereka menunjukkan betapa dzikir ini dapat memberikan perubahan positif dalam hidup.
Testimoni dari Ulama dan Tokoh Agama
Ulama dan tokoh agama juga memberikan testimoni positif tentang Hizib Nashor. Mereka melihatnya sebagai salah satu bentuk ibadah yang sangat bermanfaat bagi umat Islam.
Literatur dan Sumber Belajar Rahasia dan Keutamaan Doa Hizib Nashor
Literatur dan sumber belajar tentang Hizib Nashor dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, mulai dari buku-buku klasik tentang keilmuan Islam hingga sumber online yang terpercaya. Berikut beberapa rekomendasi:
Buku:
- “Hizib Nashor: Keajaiban Wirid Spiritual” oleh Abdul Qadir al-Jailani – Buku ini membahas tentang pengertian, keutamaan, dan cara mengamalkan Hizib Nashor dalam konteks spiritualitas Islam.
- “Mystical Dimensions of Islam” oleh Annemarie Schimmel – Buku ini menyajikan penjelasan mendalam tentang praktik-praktik mistisisme dalam Islam, termasuk penggunaan doa-doa seperti Hizib Nashor.
- “Tarekat Naqsyabandiyah: Sebuah Pengantar” oleh Syaikh Muhammad Zain al-Abidin al-Fadani – Buku ini membahas sejarah, doktrin, dan praktik-praktik tarekat Naqsyabandiyah, yang sering kali memasukkan Hizib Nashor dalam wiridnya.
Artikel:
- “Understanding the Importance of Hizib Nashor in Islamic Spirituality” – Artikel ini membahas secara mendalam tentang makna dan kegunaan Hizib Nashor dalam konteks spiritualitas Islam.
- “The Power and Blessings of Hizib Nashor: A Comprehensive Guide” – Artikel ini memberikan panduan lengkap tentang cara mengamalkan Hizib Nashor serta manfaat-manfaat spiritual yang dapat diperoleh darinya.
Sumber Online:
- Islamic Finder – Situs web ini menyediakan doa-doa dan wirid-wirid Islam, termasuk Hizib Nashor, dengan terjemahan dan transliterasi yang jelas.
- Situs Resmi Tarekat Sufi – Beberapa tarekat sufi memiliki situs resmi yang menyediakan informasi tentang ajaran dan praktik-praktik mereka, termasuk cara mengamalkan Hizib Nashor.
- Academic Journals Online – Banyak jurnal akademis yang membahas topik-topik terkait dengan spiritualitas Islam, dan beberapa di antaranya mungkin mengulas tentang Hizib Nashor.
Youtube Video:
Pertanyaan Umum tentang Hizib Nashor
Jawaban atas Pertanyaan Umum
Beberapa pertanyaan umum tentang Hizib Nashor antara lain mengenai tata cara pembacaan, waktu yang tepat, dan manfaat yang bisa diperoleh. Jawaban atas pertanyaan ini membantu dalam memahami dan mengamalkan dzikir ini dengan benar.
Kesimpulan Rahasia dan Keutamaan Doa Hizib Nashor
Rangkuman Artikel
Hizib Nashor adalah dzikir yang memiliki manfaat spiritual, psikologis, dan sosial. Dengan tata cara pembacaan yang benar, dzikir ini dapat memberikan perlindungan dan ketenangan batin.
Penekanan pada Manfaat dan Pentingnya Hizib Nashor
Penting untuk mengamalkan Hizib Nashor dengan niat yang ikhlas dan penuh keyakinan. Manfaat yang diperoleh tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.
FAQ Rahasia dan Keutamaan Doa Hizib Nashor
Apakah Hizib Nashor dapat diamalkan oleh semua orang?
Ya, Hizib Nashor dapat diamalkan oleh siapa saja yang beriman dan berniat untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Apakah ada syarat khusus sebelum membaca Hizib Nashor?
Disarankan untuk berwudhu dan memilih tempat yang tenang serta suci sebelum membaca Hizib Nashor.
Apakah Hizib Nashor dapat dibaca dalam bahasa selain Arab?
Meskipun dianjurkan membaca dalam bahasa Arab, terjemahan dapat digunakan untuk memahami maknanya terlebih dahulu.
Berapa kali sebaiknya Hizib Nashor dibaca dalam sehari?
Tidak ada aturan baku, namun pembacaan secara rutin setiap hari sangat dianjurkan.
Apakah Hizib Nashor bisa memberikan perlindungan dari gangguan makhluk halus?
Banyak yang meyakini bahwa Hizib Nashor dapat memberikan perlindungan dari gangguan makhluk halus dengan izin Allah.
Baca juga: