Kegunaan “Who” dalam Teks Berita – Dalam dunia jurnalistik, pertanyaan “Who” adalah salah satu elemen terpenting dalam penyusunan berita. Jika kita berbicara tentang teks berita, maka kita tidak bisa lepas dari peran penting kata “who” atau dalam bahasa Indonesia, “siapa”. Namun, apakah kegunaan “who” dalam teks berita?
Bagaimana pengaruhnya terhadap cara kita memahami informasi yang disajikan? Mari kita bahas lebih lanjut dalam artikel ini.
Pentingnya Pertanyaan “Who” dalam Struktur Berita
Jika kita pernah mendengar tentang prinsip 5W+1H dalam dunia jurnalistik, kita pasti akrab dengan konsep ini. Prinsip ini adalah kerangka dasar yang digunakan untuk menyusun sebuah berita agar informasinya jelas dan mudah dipahami. 5W+1H terdiri dari: Who (Siapa), What (Apa), When (Kapan), Where (Di mana), Why (Mengapa), dan How (Bagaimana). Dari keenam elemen ini, “who” sering kali berada di posisi teratas karena sangat krusial dalam memberikan konteks kepada pembaca tentang subjek utama berita.
Lalu, apakah kegunaan “who” dalam teks berita? Kegunaan utamanya adalah untuk mengidentifikasi tokoh, pihak, atau individu yang menjadi pusat dari sebuah peristiwa atau kejadian. Dalam sebuah berita, pembaca harus bisa dengan cepat memahami siapa yang terlibat, siapa yang menjadi korban, atau siapa yang menjadi pelaku dari suatu peristiwa. Tanpa kejelasan mengenai “who”, berita bisa terasa kabur dan sulit dimengerti.
Mengapa “Who” Begitu Krusial?
Coba bayangkan sebuah berita tanpa informasi tentang siapa yang terlibat. Misalnya, sebuah headline yang berbunyi, “Terjadi Kebakaran Hebat di Jakarta.” Informasi ini mungkin menarik perhatian kita, tetapi tanpa mengetahui siapa yang terlibat, berita tersebut terasa kurang lengkap. Siapa yang menjadi korban? Siapa yang terlibat dalam penyelamatan? Siapa yang bertanggung jawab?
Pertanyaan “who” membantu kita untuk mempersonalisasi cerita. Ketika kita tahu siapa yang terlibat, kita bisa lebih mudah memahami situasi yang terjadi dan merasa lebih terhubung dengan cerita tersebut. Sebuah berita bisa memberikan dampak emosional yang lebih kuat ketika kita mengenal “who” di balik peristiwa tersebut, apakah itu seorang tokoh publik, kelompok masyarakat, atau bahkan orang biasa.
Jadi, apakah kegunaan “who” dalam teks berita? Kegunaan lainnya adalah memberikan informasi yang relevan kepada pembaca. Dalam konteks berita politik, misalnya, siapa yang terlibat bisa mempengaruhi cara kita memandang isu tertentu. Di sisi lain, dalam berita hiburan, “who” bisa mengungkapkan selebriti atau tokoh terkenal yang sedang menjadi pusat perhatian. Dalam kasus kriminal, “who” membantu kita mengetahui siapa pelaku dan korban dari tindakan tersebut.
Penggunaan “Who” untuk Membangun Narasi
Selain memberi informasi dasar, penggunaan “who” juga bisa membangun narasi yang lebih kuat dan menarik. Dengan mengetahui siapa yang terlibat, penulis berita bisa menyusun alur cerita yang lebih terarah. Ini juga membantu pembaca untuk lebih fokus pada poin utama berita.
Dalam teks berita, “who” biasanya muncul di awal paragraf. Fungsi ini adalah untuk langsung mengidentifikasi tokoh utama dan mengarahkan perhatian pembaca kepada mereka. Contohnya, dalam berita olahraga, “who” bisa menjadi atlet yang sedang berlaga. Dalam berita bisnis, “who” bisa merujuk kepada CEO atau perusahaan yang menjadi sorotan.
Coba kita ambil contoh sederhana. Sebuah berita berjudul, “CEO Perusahaan Teknologi Ternama Mengundurkan Diri”. Di sini, pertanyaan “who” adalah CEO tersebut, dan pembaca langsung tertarik karena mereka ingin tahu siapa yang mengundurkan diri dan mengapa. Tanpa pertanyaan “who”, judul ini mungkin tidak akan menarik perhatian pembaca karena terasa terlalu umum dan tidak spesifik.
Membedakan Peran “Who” dalam Berita Hard News dan Soft News
Penting juga untuk memahami bahwa penggunaan “who” dalam teks berita bisa berbeda tergantung pada jenis beritanya. Dalam hard news, seperti berita politik, kriminal, atau bencana alam, “who” biasanya mengacu pada tokoh penting, korban, atau pelaku yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut. Informasi tentang “who” di sini sangat vital untuk memberikan konteks kepada pembaca mengenai skala dan dampak dari peristiwa tersebut.
Sedangkan dalam soft news, seperti berita hiburan, lifestyle, atau tren media sosial, “who” sering kali mengacu pada selebriti, influencer, atau individu yang sedang populer. Di sini, “who” tidak selalu menjadi fokus utama dari berita, tetapi lebih kepada menarik perhatian pembaca melalui keterlibatan tokoh yang dikenal luas.
Namun, apakah kegunaan “who” dalam teks berita soft news dan hard news benar-benar berbeda? Jawabannya tidak terlalu jauh berbeda. Dalam kedua jenis berita, “who” tetap penting karena ia adalah kunci untuk mengidentifikasi subjek cerita. Hanya saja, peran dan tingkat urgensinya bisa sedikit bervariasi tergantung pada konteks dan tujuan berita.
Bagaimana “Who” Memengaruhi Keakuratan dan Keandalan Berita?
Di era informasi digital yang bergerak cepat, akurasi adalah kunci. Salah satu cara untuk memastikan keakuratan berita adalah dengan memberikan informasi yang jelas tentang “who” yang terlibat. Misalnya, ketika melaporkan tentang suatu peristiwa atau insiden, media harus memberikan informasi yang benar mengenai siapa yang terlibat. Kesalahan dalam mengidentifikasi “who” bisa menimbulkan disinformasi atau kesalahpahaman di kalangan pembaca.
Selain itu, dalam era di mana berita palsu (hoaks) mudah tersebar, identifikasi yang tepat mengenai “who” sangat penting untuk menjaga kredibilitas berita. Jika sebuah berita tidak memiliki kejelasan mengenai siapa tokoh atau pihak yang terlibat, maka berita tersebut bisa diragukan kebenarannya. Media yang terpercaya selalu memastikan bahwa setiap berita yang mereka publikasikan memiliki kejelasan dan keakuratan dalam penggunaan “who”.
Pengaruh “Who” dalam Menarik Minat Pembaca
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah bagaimana “who” memengaruhi daya tarik berita di mata pembaca. Sebuah berita dengan tokoh yang dikenal luas atau kontroversial cenderung lebih cepat menarik perhatian. Misalnya, berita tentang seorang selebriti yang sedang viral di media sosial akan lebih menarik minat banyak orang dibandingkan berita dengan tokoh yang kurang dikenal.
Namun, apakah kegunaan “who” dalam teks berita hanya sekadar untuk menarik perhatian? Tidak juga. Meskipun “who” sering digunakan untuk menarik minat pembaca, kegunaan utamanya tetaplah memberikan informasi yang relevan dan kontekstual. Dengan demikian, meskipun “who” bisa menjadi elemen penting dalam menarik pembaca, fungsinya tetap harus berakar pada penyajian informasi yang akurat dan bermanfaat.
Kesimpulan
Jadi, apakah kegunaan “who” dalam teks berita? Kegunaan utamanya adalah memberikan kejelasan kepada pembaca tentang siapa yang terlibat dalam sebuah peristiwa atau kejadian. Dengan mengetahui “who”, pembaca bisa memahami konteks berita lebih baik, baik itu dalam berita hard news seperti politik dan kriminal, maupun soft news seperti hiburan dan tren. Selain itu, penggunaan “who” juga penting dalam membangun narasi yang lebih kuat dan menarik, serta memastikan akurasi dan keandalan berita.
Dalam dunia yang penuh dengan informasi, peran “who” dalam teks berita sangatlah krusial. Ia membantu kita memahami siapa yang terlibat, bagaimana peristiwa tersebut terjadi, dan mengapa hal tersebut penting bagi kita. Dengan memahami kegunaan “who”, kita bisa lebih kritis dalam membaca berita dan lebih bijak dalam menyaring informasi yang kita terima.
Baca Juga: