Cara Merawat Murai Batu Bakalan agar Tidak Mati

  • by Kemang house for rent
  • 1 month ago
  • Hobby
  • 1
cara merawat murai batu bakalan agar tidak mati

Cara Merawat Murai Batu Bakalan agar Tidak Mati – Murai batu bakalan adalah burung yang masih dalam tahap adaptasi dari alam liar ke lingkungan peliharaan. Karena masih rentan, banyak pemilik yang mengalami kendala saat merawatnya.

Jika tidak ditangani dengan benar, murai batu bakalan bisa stres, sakit, bahkan mati.

Lalu, bagaimana cara merawat murai batu bakalan agar tidak mati? Yuk, simak ulasan lengkapnya!

Memilih Murai Batu Bakalan yang Sehat

Sebelum masuk ke tahap perawatan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih murai batu bakalan yang sehat.

Murai batu yang sehat biasanya memiliki mata yang jernih dan tidak berair, bulu yang rapi serta tidak mengembang, lincah serta aktif bergerak, nafsu makan yang baik, serta tidak ada luka atau tanda penyakit pada tubuhnya.

Jika membeli dari pedagang burung, pastikan mereka memiliki reputasi baik dan burung tersebut berasal dari sumber yang terpercaya.

Menyiapkan Kandang yang Nyaman dan Aman

Kandang adalah rumah bagi murai batu bakalan, jadi harus dibuat senyaman mungkin. Ukuran kandang yang ideal tidak boleh terlalu kecil agar burung tidak stres, dan tidak terlalu besar agar mudah beradaptasi. Ukuran minimal yang disarankan adalah 40 cm x 40 cm x 60 cm.

Posisi kandang juga sangat penting. Letakkan di lokasi yang tenang, jauh dari kebisingan dan gangguan hewan lain seperti kucing atau anjing. Hindari paparan sinar matahari langsung dalam waktu lama, tetapi tetap pastikan mendapatkan cahaya alami.

Di dalam kandang, harus tersedia tenggeran yang nyaman, tempat makan dan minum yang selalu bersih, serta alas kandang yang mudah dibersihkan agar tetap higienis.

Pola Makan yang Tepat

Nutrisi yang cukup akan membantu murai batu bakalan tumbuh sehat dan tidak mudah sakit. Pakan utama yang baik untuk murai batu bakalan antara lain voer berkualitas tinggi yang mengandung protein sekitar 18-20%, serangga kecil seperti jangkrik, kroto, dan ulat hongkong, serta buah-buahan seperti pisang atau pepaya untuk menjaga pencernaan.

Makanan harus diberikan secara teratur, idealnya 2-3 kali sehari, dengan porsi yang tidak berlebihan. Selain itu, air bersih harus selalu tersedia agar burung tetap terhidrasi dengan baik.

Penyesuaian dan Adaptasi Murai Batu Bakalan

Sebagai burung yang baru dipelihara, murai batu bakalan membutuhkan waktu untuk beradaptasi.

Sebaiknya hindari memegang burung terlalu sering, karena bisa membuatnya stres.

Berikan lingkungan yang tenang dan jangan langsung memandikannya, tunggu beberapa hari hingga burung mulai nyaman dengan lingkungan barunya.

Cara Memandikan dan Menjemur yang Benar

Murai batu perlu dimandikan secara rutin agar tetap bersih dan sehat. Namun, jangan memandikan burung sebelum benar-benar beradaptasi.

Gunakan semprotan halus (sprayer) agar tidak membuat burung panik, dan lakukan pada pagi hari sekitar pukul 07.00 – 09.00. Jangan memaksa burung untuk mandi jika belum terbiasa.

Setelah mandi, burung harus dijemur agar bulunya cepat kering. Waktu penjemuran yang disarankan adalah antara pukul 08.00 – 10.00 dengan durasi sekitar 30-60 menit. Jangan terlalu lama karena bisa menyebabkan dehidrasi.

Mencegah Stres pada Murai Batu Bakalan

Stres adalah salah satu penyebab utama murai batu bakalan mati.

Untuk mencegahnya, hindari suara bising, jangan sering memindahkan kandang, dan biarkan burung beradaptasi secara perlahan.

Jika burung terlihat lesu, berikan suplemen atau vitamin tambahan agar daya tahannya meningkat.

Melatih Mental dan Suara Murai Batu Bakalan

Jika murai batu bakalan sudah mulai beradaptasi, latihan bisa dimulai agar memiliki mental yang kuat dan suara yang indah.

Pemasteran bisa dilakukan dengan memutar suara burung masteran menggunakan audio atau burung asli.

Selain itu, sering berinteraksi dengan burung juga akan membantu meningkatkan mentalnya. Jangan paksa burung berkicau, biarkan pertumbuhannya berjalan alami.

Menjaga Kesehatan dan Kebersihan Kandang

Agar murai batu tetap sehat, kebersihan kandang harus selalu terjaga. Minimal, kandang harus dibersihkan dua kali dalam seminggu, dan air minum harus diganti setiap hari.

Selalu cek kondisi burung secara rutin, perhatikan perubahan perilaku yang mencurigakan agar bisa segera ditangani jika ada tanda-tanda penyakit.

Mengatasi Murai Batu Bakalan yang Sakit

Jika murai batu bakalan menunjukkan tanda-tanda sakit seperti bulu mengembang, lemas, atau tidak mau makan, segera lakukan tindakan.

Pisahkan burung yang sakit dari burung lain untuk mencegah penularan penyakit.

Berikan makanan bernutrisi tinggi seperti kroto atau ulat hongkong agar burung cepat pulih.

Pastikan burung tetap hangat, terutama jika terlihat menggigil. Jika kondisinya tidak membaik dalam beberapa hari, segera konsultasikan dengan dokter hewan.

Kesimpulan

Cara merawat murai batu bakalan agar tidak mati memang membutuhkan kesabaran dan ketelatenan. Kunci utama dalam perawatannya adalah memilih burung yang sehat, memberikan lingkungan yang nyaman, pola makan yang tepat, serta mencegah stres.

Dengan perawatan yang baik, murai batu bakalan bisa tumbuh menjadi burung yang sehat, gacor, dan bermental kuat. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu yang baru mulai memelihara burung murai batu. Selamat mencoba dan semoga sukses!

Baca Juga:

Compare listings

Compare