Apa yang Harus Dilakukan Agar Produk Masyarakat Diterima oleh Pasar Internasional

  • by Kemang house for rent
  • 21 hours ago
  • Umum
  • 1
apa yang harus dilakukan agar produk masyarakat diterima oleh pasar internasional

Apa yang Harus Dilakukan Agar Produk Masyarakat Diterima oleh Pasar Internasional – Membayangkan produk lokal buatan tangan-tangan kreatif masyarakat kita bisa mejeng di rak toko di Eropa, Amerika, atau Jepang memang bikin semangat. Tapi sayangnya, itu nggak semudah membalik telapak tangan. Banyak tantangan yang harus dihadapi.

Mulai dari standar mutu, perbedaan selera pasar, sampai soal regulasi yang ketat. Nah, pertanyaannya sekarang: apa yang harus dilakukan agar produk masyarakat diterima oleh pasar internasional?

Sebelum terlalu jauh, kita perlu pahami dulu bahwa setiap pasar punya karakteristik masing-masing. Cara orang Indonesia menikmati makanan, fashion, atau kerajinan tangan bisa sangat berbeda dengan cara orang luar negeri melihatnya. Jadi, tantangan utamanya adalah bagaimana kita bisa bikin produk masyarakat tetap otentik tapi juga relevan dengan pasar global.

Oke, sekarang mari kita bahas pelan-pelan. Santai aja, anggap aja ini obrolan warung kopi tentang gimana caranya produk lokal bisa jadi primadona dunia.

Kenali Dulu Siapa Target Pasarnya

Langkah pertama yang paling penting adalah mengenal siapa pembelinya. Bukan cuma tahu negaranya, tapi lebih dari itu. Apa budaya mereka? Apa yang mereka suka dan tidak suka? Gaya hidupnya seperti apa? Misalnya, kalau kamu mau ekspor kerajinan tangan ke Eropa, kamu harus tahu dulu apakah tren desain di sana lebih suka yang minimalis, klasik, atau bohemian.

Data dari Statista menunjukkan bahwa konsumen di Eropa makin menyukai produk yang ramah lingkungan dan handmade. Nah, ini peluang besar buat para pengrajin lokal kita yang sudah terbiasa bikin produk secara manual dan alami.

Jadi, nggak cukup hanya berpikir “produk ini bagus buat dijual ke luar negeri,” tapi harus tahu juga “produk ini cocoknya dijual ke siapa, di mana, dan kenapa mereka mau beli?”

Tingkatkan Kualitas Produk

Kalau mau bersaing di pasar internasional, kualitas adalah segalanya. Ini bukan cuma soal fisik produknya aja, tapi juga konsistensi. Pembeli luar negeri sangat memperhatikan standar mutu. Kalau satu kali beli bagus, tapi order berikutnya turun kualitasnya, mereka bisa langsung berhenti beli.

Misalnya, kalau kamu jual batik, pastikan warnanya tahan lama, motifnya rapi, dan tidak gampang luntur. Atau kalau kamu jual makanan kemasan, pastikan bahan bakunya aman, rasanya konsisten, dan kemasannya kuat serta sesuai standar ekspor.

Menurut laporan dari ITC (International Trade Centre), salah satu penyebab utama produk UMKM dari negara berkembang ditolak di pasar internasional adalah karena tidak memenuhi standar teknis dan kesehatan. Jadi, ini harus jadi perhatian utama.

Kualitas itu bukan cuma tentang tampilan, tapi juga soal rasa percaya. Sekali pembeli percaya, mereka akan kembali. Tapi sekali kecewa, susah banget buat memperbaiki citra.

Sertifikasi Itu Penting, Banget!

Nah ini, sering banget diabaikan. Padahal sertifikasi adalah salah satu kunci utama agar produk bisa masuk ke pasar global. Beberapa negara punya regulasi ketat soal apa yang boleh dan tidak boleh masuk ke negaranya.

Contoh simpel, kalau kamu ekspor makanan ke Uni Eropa, harus ada sertifikat HACCP atau bahkan ISO 22000. Kalau kamu ekspor produk organik ke Amerika, harus punya sertifikasi USDA Organic. Produk tekstil? Kadang butuh OEKO-TEX Standard.

Bahkan untuk produk yang berbasis komunitas seperti kerajinan tangan, banyak pembeli global yang mencari produk dengan sertifikasi fair trade. Itu artinya produk dibuat dengan memperhatikan etika, kesejahteraan pekerja, dan keberlanjutan lingkungan.

Memang ribet di awal. Tapi setelah punya sertifikasi, pintu pasar global akan lebih terbuka lebar. Jadi, pertanyaan apa yang harus dilakukan agar produk masyarakat diterima oleh pasar internasional, salah satu jawabannya jelas: pastikan semua sertifikasi penting terpenuhi.

Branding dan Cerita di Baliknya

Produk yang bagus saja nggak cukup kalau tidak dibungkus dengan cerita yang kuat. Pembeli di luar negeri suka banget dengan produk yang punya nilai, sejarah, dan cerita unik di baliknya. Mereka nggak cuma beli barang, tapi juga pengalaman dan koneksi emosional.

Misalnya, produk anyaman dari Nusa Tenggara Timur bisa jadi lebih menarik kalau dibungkus dengan narasi tentang perempuan lokal yang membuatnya, tradisi turun-temurun, dan bagaimana pembeli ikut berkontribusi dalam pemberdayaan komunitas tersebut.

Branding yang kuat nggak harus mewah atau mahal. Tapi harus jujur, autentik, dan menyentuh hati. Gunakan media sosial, website, dan kemasan yang menarik buat memperkuat identitas brand. Jangan takut untuk tampil beda, justru keunikan lokal kita itu yang jadi nilai jual utama.

Kemasan yang Menjual dan Aman

Satu hal lagi yang sering dianggap sepele tapi sebenarnya sangat penting: kemasan. Ingat, kemasan itu adalah kesan pertama yang dilihat oleh konsumen. Kalau kemasannya asal-asalan, bisa jadi mereka langsung ilfeel, meskipun produknya bagus.

Kemasan untuk pasar internasional juga harus memperhatikan standar keamanan. Terutama untuk produk makanan atau kosmetik. Bahan kemasan harus aman, tidak mengandung zat berbahaya, dan mudah di-recycle jika memungkinkan.

Selain itu, label produk juga harus lengkap dan sesuai dengan bahasa negara tujuan. Informasi seperti komposisi, tanggal kadaluarsa, cara penggunaan, serta asal-usul produk harus tercantum dengan jelas.

Siapkan Strategi Pemasaran Digital yang Matang

Di zaman sekarang, hampir semua hal bisa dicari lewat internet. Konsumen global pun banyak yang mengandalkan platform digital buat cari produk unik dari berbagai penjuru dunia. Nah, ini saatnya produk lokal tampil di panggung dunia lewat pemasaran digital.

Punya website adalah keharusan. Bukan cuma sebagai etalase produk, tapi juga sebagai sarana untuk membangun kepercayaan. Tambahkan testimoni pelanggan, dokumentasi proses produksi, sertifikasi, serta cerita di balik produk. Gunakan juga SEO agar websitemu mudah ditemukan di Google.

Selain itu, manfaatkan platform seperti Instagram, Facebook, TikTok, dan bahkan marketplace internasional seperti Etsy, Amazon, atau Alibaba. Gunakan konten visual yang menarik, video singkat, dan caption yang menyentuh agar audiens merasa terhubung dengan produkmu.

Jangan lupa juga untuk aktif di komunitas digital. Bergabung dengan forum ekspor, komunitas kreatif global, atau pameran virtual bisa membuka banyak peluang baru.

Bangun Jaringan dan Kerja Sama

Membangun relasi itu penting banget. Nggak semua hal bisa dilakukan sendirian. Kadang, butuh bantuan dari pihak lain yang sudah lebih dulu punya pengalaman di pasar internasional.

Bekerjasama dengan eksportir, agen distribusi, atau bahkan diaspora Indonesia di luar negeri bisa jadi strategi yang efektif. Mereka bisa bantu promosiin produk, jadi perantara, atau kasih insight soal preferensi pasar di negara masing-masing.

Selain itu, ikuti program-program dari pemerintah atau lembaga seperti Kementerian Perdagangan, BEKRAF (sekarang BRIN), atau ITPC (Indonesian Trade Promotion Center). Mereka sering punya pelatihan, bimbingan teknis, bahkan fasilitasi untuk ikut pameran di luar negeri.

Menurut data Kementerian Perdagangan, partisipasi dalam pameran dagang internasional bisa meningkatkan peluang ekspor hingga 30%. Jadi, jangan ragu buat ambil bagian.

Adaptasi Tapi Tetap Autentik

Menyesuaikan produk agar sesuai dengan pasar global bukan berarti harus kehilangan jati diri. Justru, kekuatan produk lokal adalah pada keunikannya. Tapi memang perlu sedikit penyesuaian, supaya tetap bisa diterima di pasar yang berbeda.

Contohnya, sambal khas Indonesia mungkin terlalu pedas untuk konsumen Eropa. Tapi dengan sedikit modifikasi rasa atau tingkat kepedasan, bisa membuat produk lebih universal. Atau kemasan batik yang biasanya pakai plastik bening, bisa diganti jadi kemasan kraft paper agar lebih eco-friendly.

Intinya adalah tetap mempertahankan karakter asli produk, tapi dikemas ulang dengan cara yang bisa diterima lebih luas. Fleksibel, tapi tidak kehilangan jiwa.

Manfaatkan Teknologi untuk Produksi dan Distribusi

Untuk menjawab pertanyaan besar apa yang harus dilakukan agar produk masyarakat diterima oleh pasar internasional, kita juga harus bicara soal efisiensi. Teknologi bisa jadi teman terbaik untuk meningkatkan skala produksi, menjaga kualitas, dan mengatur logistik.

Gunakan alat-alat bantu produksi agar output lebih stabil dan cepat. Sistem manajemen inventory juga penting untuk memastikan ketersediaan stok saat ada permintaan besar. Bahkan sekarang sudah banyak aplikasi yang bisa bantu pengemasan, labeling, dan tracking pengiriman internasional.

Kalau logistik tidak lancar, bisa berujung pada keterlambatan pengiriman atau biaya tambahan yang bikin rugi. Jadi penting banget punya mitra logistik yang berpengalaman dalam ekspor.

Pahami Regulasi dan Sistem Perdagangan Internasional

Setiap negara punya aturan sendiri soal barang impor. Mulai dari bea masuk, pajak, standar teknis, sampai batasan produk tertentu. Kalau tidak paham, bisa berujung pada penolakan produk di pelabuhan.

Pelajari juga sistem perjanjian perdagangan bebas seperti ASEAN Free Trade Area (AFTA), atau perjanjian bilateral yang dimiliki Indonesia dengan negara-negara lain. Kadang, lewat perjanjian ini, biaya ekspor bisa ditekan, dan peluang pasar jadi lebih besar.

Kalau kamu bingung mulai dari mana, kamu bisa konsultasi ke Dinas Perdagangan setempat atau ikut pelatihan dari Lembaga Ekspor Nasional.


Banyak yang menunda-nunda karena merasa belum siap. Belum punya sertifikasi, belum punya website, belum punya modal besar. Tapi kalau terus nunggu sampai semuanya sempurna, bisa-bisa nggak pernah mulai.

Yang penting adalah mulai dulu dari yang bisa dilakukan sekarang. Sambil jalan, terus belajar, terus perbaiki. Pasar internasional itu besar, tapi bukan berarti nggak bisa ditembus. Produk masyarakat kita punya kualitas, punya cerita, dan punya nilai yang bisa dibanggakan.

Jadi, kalau kamu masih bertanya-tanya apa yang harus dilakukan agar produk masyarakat diterima oleh pasar internasional, jawabannya adalah: kenali pasar, jaga kualitas, siapkan sertifikasi, bangun branding, manfaatkan digital, dan terus berani mencoba.

Karena dunia itu luas, dan siapa bilang produk dari desa kecil nggak bisa bersaing di kota besar dunia?

Baca Juga:

Compare listings

Compare
Search
Price Range From To
Other Features